ghirbah itu masih digigitnya
ketika kilatan pedang itu menyambar kembali
dan tangan kanannya terputus sudah
tak ada lagi pemegang kendali kuda
tak berkendali
kuda coklat itu melaju
menerjang
tanpa kendali sang tuan
kilatan mata tombak itu terpancar
menembus dada sang pemegang bendera
rubuh menyentuh tanah
tanpa histeria, takut ghirbah terlepas
tak ada suara
yang ada hanya air mata
yang mengalir dalam pedih
dalam dasarh dan air
salam junjunganku
ampun aku yang tak dapat membawakan air ini padamu
ampunkan aku
yang tak lagi mampu membelamu
tak ada kata lagi
ketika sekelebat pedang menyambar lehernya
darah memancar membahasi tanah kering kerontang
dan satu lagi nyawa suci terbantai di padang gersang
.
lembah bulusaraung
271111 : 17:21
ketika kilatan pedang itu menyambar kembali
dan tangan kanannya terputus sudah
tak ada lagi pemegang kendali kuda
tak berkendali
kuda coklat itu melaju
menerjang
tanpa kendali sang tuan
kilatan mata tombak itu terpancar
menembus dada sang pemegang bendera
rubuh menyentuh tanah
tanpa histeria, takut ghirbah terlepas
tak ada suara
yang ada hanya air mata
yang mengalir dalam pedih
dalam dasarh dan air
salam junjunganku
ampun aku yang tak dapat membawakan air ini padamu
ampunkan aku
yang tak lagi mampu membelamu
tak ada kata lagi
ketika sekelebat pedang menyambar lehernya
darah memancar membahasi tanah kering kerontang
dan satu lagi nyawa suci terbantai di padang gersang
.
lembah bulusaraung
271111 : 17:21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar