langit memerah saga
kala perlahan lelaki itu berkata
“maafkan aku ya Imamku”
“maafkan aku yang telah memusuhimu”
merah saga langit
kala sang pemilik merdeka mengangkat pedangnya
lalu menetak sang kuda menerjang pasukan
pasukan yang baru saja ditinggalkannya
salam merdeka jiwamu al-Hurr
ketika puluhan anak panah menerjangmu
tatkala puluhan tombak menembus kulitmu
ketika kelebat pedang menetak lehermu
salam merdeka jiwamu al-Hurr
ketika kepalamu di arak
bak permainan bocah di lapangan
kepala dengan senyum tanpa cela
.
lembah bulusaraung
281111 : 17.00
kala perlahan lelaki itu berkata
“maafkan aku ya Imamku”
“maafkan aku yang telah memusuhimu”
merah saga langit
kala sang pemilik merdeka mengangkat pedangnya
lalu menetak sang kuda menerjang pasukan
pasukan yang baru saja ditinggalkannya
salam merdeka jiwamu al-Hurr
ketika puluhan anak panah menerjangmu
tatkala puluhan tombak menembus kulitmu
ketika kelebat pedang menetak lehermu
salam merdeka jiwamu al-Hurr
ketika kepalamu di arak
bak permainan bocah di lapangan
kepala dengan senyum tanpa cela
.
lembah bulusaraung
281111 : 17.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar