kudengar senandung itu bertahta di balik kelam
menitikkan duka-duka nestapa nada rasa
meratap di kumparan waktu
lalu bertahta di gilasan resah
gila ... ujar nadiku di diam kata
selaksa nada dan katabertabur amarah
padaku yang terhenyak di bilik-bilik nyata
terdiam dan bisu tertampar setiap hela nafas
maafkan aku di bilik galau
apada lidah yang berhadapan aksara
riak dan gelombang telah pula hempasan akal
yang meronta jua menitikkan air mata duka
.
lembah bulusaraung
180412 : 12.16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar