bertahta waktu di bilangan makna
ketika sebak merindu di selasar jingga
kala tangan tertengadah di bilangan malam
pada tangis yang merundung di altar kelam
zikir teralun di dinginnya sang bayu
ketika netra menjamurkan titisan tirta
pada sajadah yang telah menjadi lusuh
entah memakan atau termakan waktu
lalu ketika doa menjadi harap
terepih siksa pada setiap keinginan
akal dan hati menyemburat di titian ucap
tak terkata dalam angkara
duhai sang pemakna jiwa
rindu ini tertahan dalam kelam jiwaku
menyemak di altar-alar berduri
merampai di bilangan malam
dalam nista
doa menghampar
dalam angkara
zikir menjadi harap
.
lembah bulusaraung
02012012 : 01.25
.
1919

Tidak ada komentar:
Posting Komentar