dan kini
ada sebaris kata yang tak lagi dapat kuungkap
ketika lirih itu menjadi kepedihan
yang menyingkap setiap nada dalam kesah
ketika pagi menjelma
desah nafasmu menjadi nafas di awal pagiku
yang menyatukan jiwa-jiwa yang terburai
dalam cerita-cerita malam tentang ada dan tiada
lalu saat mentari bersinar terik
tawamu menjadi altar rindu yang terangkum
pada setiap canda dan isakan
yang membawa nadiku berdetak tanpa aksara
lihatlah senja yang menjadi impianmu
tertata dalam jingga yang semarakkan waktuku
ketika resah menghampiri kita
pada nada-nada kerinduan tanpa tepi
pun ketika malam menjadi dingin
pada setiap desah nafasmu kupeluk erat hangatmu
kala rindu yang semakin menjajah
di dua waktu yang menjadi pemisah raga
dinda ketahuilah
pada empat petala waktu yang ada
aku adalah alam rindu tanpa batas
yang menyanjungmu dalam setiap detak nadiku
.
lembah bulusaraung
170112 : 23.07
1919

Tidak ada komentar:
Posting Komentar