Kamis, 29 Desember 2011

SALAM ALAIKA YA ABA ABDILLAH

hafsah menjerit keras ketika tanah titipan itiu berubah
menjadi merah semerah darah
hafsah berlari keluar dan menjerit
waktu itu telah tiba

sementara disana …


langit memerah saga
padang pasir menjadi badai
sungai mengering
angin berhembus kencang

ketika puluhan pedang itu menetak tubuh sucinya
kala puluhan anak panah menembus kulitnya
tatkala tombak-tombak beterbangan kearahnya
pada tubuh yang menentang kedzaliman
salam alaika ya Aba Abdillah

dan pentas pasir kemuning itu dimulai
pembantaian atas keluarga Nabi itu dimulai
satu persatu kepala terlepas dari tubuhnya
hingga pada akhir, tubuh suci al-Husain

Syimr bin al-Djauzan melangkah mantap
menelungkupkan tubuh suci itu di ayas pasir panas
meletakkan pedang berdarahnya di kerongkongan
dan mulai menyembelih sang Imam

masih adakah tangis dan duka
ketika kepala itu terlepas dari tubuhnya
di tancapkan di atas tombak
lalu diarak dari satu kota ke kota lainnya

adakah lagi duka
adakah lagi lara
setelah pentas berdarah pasir kemung
setalah darah dan airmata di nainawa
.
lembah bulusaraung
051211 : 11.24

Tidak ada komentar: