Kamis, 29 Desember 2011

MANGGA

sedari tadi, dia berdiri menatap rimbun pohon yg bergerak
sementara riuh badai tak dihiraukannya
pun lebatnya hujan diantara desah dedaunan

matanya menatap lurus ke hijaunya daun
mencari dan menanti jatuhnya buah mangga yang bergelantungan, bergerak dan basah


tubuhnya yang kurus kini terlihat jelas
didalam kemeja yang telah basah kuyup oleh air hujan
terlihat lebih jelas
dari harapnya yang kunjung pupus

"kapan ya jatuhnya" ucapnya lirih sembari menyeka air yang membasahi wajahnya
"apakah akan jatuh?" tanyanya lagi di hening hatinya

dia tetap tegak ditempat yang sama menunggu dan menunggu
tanpa sadar bahwa yang akan jatuh itu bukan hanya buah mangga yang diharapnya
tapi jatuh bersama dahan besar yang kemudian menimpa tubuh kurusnya
tak ada kata yang sempat terucap dari bibirnya yang membiru karena kedinginan

dari balik kantong celana panjang hitamnya
secarik kertas basah, bertinta biru
tertulis jelas
"kak ... bisakah kau bawakan aku buah mangga?" pinta sang kekasih hati

Tidak ada komentar: