Sabtu, 01 Oktober 2011

TETES TIRTA PAGI

tadi pagi
samar terdengar desah dedaunan membisik telinga
samar terdengar kicau burung pipit yang berebut jatah di sawah
samar terdengar alunan serunai anak gembala yang mengalun syahdu

mengurai mentari yang menunaikan janji
yang kan datang setiap usai kokok ayam di penghujung malam
mendekap bayu yang mengiring dingin subuh
yang datang kala serunai anak gembala di senandungkan


dan

masih tegap jua laksana karang
sosok lelaki kurus bersandar di sebatang pohon
menunggu hangatnya mentari pagi
menanti hempasan bayu yang dingin

entah apa yang di nantinya
entah apa yang membuatnya tegak terdiam
dengan sebatang rokokk yang melintang di jarinya
dengan sebatang ilalang yang terselip di bibirnya

tak ada yang tahu
kisruh waktu yang mendera
tak ada yang menyana
tetes tirta pagi mengalir di pipinya

“ada apa sahabatku” tanyaku
“biarkan waktu yang menjawab” jawabnya singkat
“ada apa dengan waktu” tanyaku lagi
hanya diam dan senyum yang menyembul di bibirnya

dan kembali
satu misteri menggumpal di kepalaku
dan kembali
diam adalah jawab atas sebuah tanya
.
Lembah bulusaraung
021011 : 09.38
1919

Tidak ada komentar: