ingga saga menyeruak waktu
pada aksara-aksara yang melukis langit
menuai setiap noktah di bibir kelu majnun
rambah waktu di penggalah seperdua senja
"majnunlah aku" kataku
yang memekik di setiap dinding senja
yang mengais tanah di setiap jengkal buana
yang bertanya pada setiap gurun di padang sahara
jejakku mengalun tanpa waktu
menguak tirai-tirai bisu sang melati
rangkai jedah rasa pada angka tak berbentuk
tunai asmara walau dalam kemajnunanku
.
tanah abang, jakarta
130711 : 18.02
1919
pada aksara-aksara yang melukis langit
menuai setiap noktah di bibir kelu majnun
rambah waktu di penggalah seperdua senja
"majnunlah aku" kataku
yang memekik di setiap dinding senja
yang mengais tanah di setiap jengkal buana
yang bertanya pada setiap gurun di padang sahara
jejakku mengalun tanpa waktu
menguak tirai-tirai bisu sang melati
rangkai jedah rasa pada angka tak berbentuk
tunai asmara walau dalam kemajnunanku
.
tanah abang, jakarta
130711 : 18.02
1919
Tidak ada komentar:
Posting Komentar