Rabu, 24 Agustus 2011

BERDEKAP NETRA DAN AKSARA

waktu merambah di bulir embun terakhir
kala sekat-sekat waktu meriak laksana buih
kisi kelamku raup gempita di rinai kilah
pada raga yang menjamur di depa alamiy


tak terdengar riuh semesta di sekelilingku
pada nanar netra di dasar buana
semburat kembara dalam bingkai perdu
di repih sekat baru dalam untai aksara makna

tatap pagiku terombang di gelombang aksara
ketika raga menjadi gemuruh nan pacu
tanpa sekat merontokkan tulang
tanpa ingatan lamur waktu di keheningan
.
sukolilo, surabaya
090711 : 07.13
1919

Tidak ada komentar: