Esti
tak banyak yang dapat kukatakan di tengah hamparan malam ini, sunyiku berteman sepi mengkungkungku dalam sebak lara yang kutahu kau pasti mengerti kenapa hal ini terjadi.
Esti
remah rasa menggelora tanpa sadar membuncah di keheningan, mengakar tanpa sadar pada setiap tetes darah putihku yang mengalir di tulang punggungku.
Esti
aku tetap di sini, di pendar sang alam yang menanti asa dan rasa di kesunyian waktu, yang bermunajat atas kecintaan yang terperi
esti
jangan salahkan seluruh aksara dalam vonis kematian, karena dia adalah kebenaran tanpa raga, yang terpatri dalam sejuta rasa.
Esti
pada rasa, mungkin akan kau temukan sesuatu yang bermakna berbeda, ketika di hari itu, usiamu bertambah, ungkapan ketulusan yang mungkin hanya kau anggap sebagai sebuah aksara belaka.
Di lambar waktu, tetap akan
kugerai sajadah cinta atasmu, terlantun shalawat rindu atasmu
terpanjat syahadat kasih pada dirimu.
Salamku selalu
alam pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar