peluh merepih di ujung perak laras senapan waktu
mengemas sisa waktu dalm bingkai semesta
berpacu di bulir jingga sang rembulan satu
membahana pada selaksa waktu merepih rasa
untai aksara melelap lara dalm kias makna
tak tahu rasa menggenggam rindu tiada tara
meleleh besi dalam outaran sukma
menghenti waktu pada titik nadir utama
lalu
kala sang peniup serunai lembah bernanyi
melantun tembang indah pada lembah syurgawi
menggaung di sisi lembah hitam nan sepi
sambil terisak dalam serpihan waktu yang iri
sang peniup serunai tertatih suara
melantun kidung syurga
pada tepian jingga telaga
membenam di beningnya airmata
dan hilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar