malam semakin dingin
ketika hujan deras turun menggerai alam semesta
melancong waktu pada hening
saat kilah kembara waktu bersama
mungkin laksana sang patih yang patuh pada sang prabu
meminta izin tuk kembali menuju peradu
di kala sendu menusuk kalbu
di kerat waktu yang semakin merindu
adalah kesah panjang dalam nisbi
ketika kau tutur galaumu sendiri
pada noktah diantara tikaman belati
disisi pula ingkari diri
begitu salahkah aku
yang melambai bak perindu
disisi kelam sang waktu
membaca untaian syahdu
sang Penguasa Waktu
beri aku jawaban
diantara getar hujan dan airmata ini
yang meluluh dalam rindu panjang
yang tergetar dalam setiap aksara inti
kesahkah tangisku
atau
melara jubahku
entah
disudut waktu
aku tetap merindumu
tanpa syarat
tanpa batas
ketika hujan deras turun menggerai alam semesta
melancong waktu pada hening
saat kilah kembara waktu bersama
mungkin laksana sang patih yang patuh pada sang prabu
meminta izin tuk kembali menuju peradu
di kala sendu menusuk kalbu
di kerat waktu yang semakin merindu
adalah kesah panjang dalam nisbi
ketika kau tutur galaumu sendiri
pada noktah diantara tikaman belati
disisi pula ingkari diri
begitu salahkah aku
yang melambai bak perindu
disisi kelam sang waktu
membaca untaian syahdu
sang Penguasa Waktu
beri aku jawaban
diantara getar hujan dan airmata ini
yang meluluh dalam rindu panjang
yang tergetar dalam setiap aksara inti
kesahkah tangisku
atau
melara jubahku
entah
disudut waktu
aku tetap merindumu
tanpa syarat
tanpa batas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar