kalam maka tercerai dalam pias sesakmu
ketika dengan mudah jari meniru kata
tarikan warna di antara belukar
lalu terhujat kembali di kembara makna
pias sesak itu kutahu mengakar
kala kata itu bagai silet di ujung tenggorokan
tercuri dalam setiap huruf-hurufnya
lalu memuntahkan setiap hujatan
seperti kilau belati ujarmu
ketika cahayanya memantul ke netra beku
mencabik
menghujam
dan bahkan mematikan
entah sampai kapan
huruf menjadi empati
.
lembah bulusaraung
060112 : 14.35

Tidak ada komentar:
Posting Komentar