kilah awan biru terarak dalam temaram
kala pelan gores jemariku mengukir takdir waktu
pada seribu umpatan nan menjamur sendu
tuk pastikan kaulah pemilik jiwaku
nanar netra bungkam wicara tengadah
hampar nektar di tirta yang bersaksi
pun bayu yang bersenandung dalam pengap
jejar aksarakan hati tuk tutup hati dalam namamu
jangan bertanya pada tirta
karena ia hanyalah saksi
jangan bertanya pada bayu
karena ia adalah gulana
tanyakanlah pada semesta
dimana rambutmu tergerai di sana
tanyakanlah pada buana
dimana indah namamu terukir sejati
.
tanah legenda
170711 : 11.33
1919
kala pelan gores jemariku mengukir takdir waktu
pada seribu umpatan nan menjamur sendu
tuk pastikan kaulah pemilik jiwaku
nanar netra bungkam wicara tengadah
hampar nektar di tirta yang bersaksi
pun bayu yang bersenandung dalam pengap
jejar aksarakan hati tuk tutup hati dalam namamu
jangan bertanya pada tirta
karena ia hanyalah saksi
jangan bertanya pada bayu
karena ia adalah gulana
tanyakanlah pada semesta
dimana rambutmu tergerai di sana
tanyakanlah pada buana
dimana indah namamu terukir sejati
.
tanah legenda
170711 : 11.33
1919
Tidak ada komentar:
Posting Komentar