subuh menjelang lagi
ketika kembara aksaraku meracau hati
menggelegak di sudut pilu warna pelangi
memerah di setiap lara kata pasti
jejak merangkum nestapa dalam rangkai bisu
menengadah di tengah malam nan biru
memunajat segala kesah yang terhampar pilu
pada cipta rasa kontemplasi waktu
merajuk kata
membuih semesta
melenggang buana
patri senyawa
adakah tangis tawa
tercipta tanpa mata
memelas tanpa maya
mengulas karya rasa
.
altar sunyi
.
Sebuah catatan usang yang belum sempat di update
ketika kembara aksaraku meracau hati
menggelegak di sudut pilu warna pelangi
memerah di setiap lara kata pasti
jejak merangkum nestapa dalam rangkai bisu
menengadah di tengah malam nan biru
memunajat segala kesah yang terhampar pilu
pada cipta rasa kontemplasi waktu
merajuk kata
membuih semesta
melenggang buana
patri senyawa
adakah tangis tawa
tercipta tanpa mata
memelas tanpa maya
mengulas karya rasa
.
altar sunyi
.
Sebuah catatan usang yang belum sempat di update
Tidak ada komentar:
Posting Komentar